Sunday, October 31, 2010


Periode kritis adalah masa perkembangan intens dan pembelahan sel cepat, juga kritis karena aktivitas sel tersebut hanya terjadi pada saat tersebut saja. Bila pembelahan sel terbatas selama periode kritis, perbaikan total tidak dapat terjadi.
            Masing-masing organ dan jaringan sangat membutuhkan perhatian dan dukungan total selama periode kritisnya berlangsung. Periode kritis untuk perkembangan neural tube adalah hari ke-17 hingga ke-30 setelah konsepsi. Perkembangan neural tube sangat terganggu oleh defisiensi atau ekses nutrisi atau racun selama periode kritis. Perkembangan abnormal atau kegagalan pada neural tube untuk menutup sempurna memberikan kecacatan mayor pada sistem syaraf pusat (Whitney & Rolfes 2005).
Definisi NTD
Neural tube defects (NTD) adalah terbukanya spinal cord (syaraf tulang belakang) atau otak yang terjadi pada masa awal pembentukan manusia (Anonim 2010). Neural tube adalah struktur awal tulang belakang dan otak, sehingga cacat pada neural tube dapat menyebabkan kekurangan formasi pada otak (anencephaly) begitu juga kekurangan pada tertutupnya organ yang lebih bawah (Hark & Morison 2003).
Neural tube terbentuk sangat awal dalam masa kehamilan, antara hari ke-18 dan ke-30 setelah konsepsi. Ini menunjukkan formasi ini mulai terjadi sebelum para ibu mungkin mengetahui bahwa dirinya hamil (Hark & Morison 2003).
Etiologi dan Patofisiologi NTD
Menurut Shoob et al. (2001), etiologi dari NTD kompleks, meliputi faktor genetik, diet dan lingkungan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah defisiensi folat. Fungsi folat adalah sebagai donor metil untuk enzim metilentetrahidrofolat (MTHFR), yang berperan dalam konversi homosistein menjadi metionin. Defisiensi folat mengakibatkan meningkatnya level homosistein serum. Mutasi gen MTHFR dapat berhubungan dengan meningkatnya resiko NTD. Level ini dapat dinormalisasi dengan peningkatan asupan folat. Namun kekurangan genetik hanya terjadi sedikit dari kasus defisiensi folat umumnya (Hark & Morison 2003).
Folat, dan bentuk aktifnya tetrahidrofolat, merupakan kofaktor enzim yang berperan dalam transfer satu-karbon yang termasuk dalam sintesis asam nukleat dan beberapa asam amino. Jumlah folat yang cukup sangat penting pada saat pertumbuhan sel, seperti misalnya perkembangan fetus dan plasenta. Wanita yang mengalami NTD biasanya disebabkan oleh dua sebab, dan terkadang kombinasi dari keduanya. Alasan pertama adalah defisiensi folat, dan yang kedua adalah kekurangan genetik dalam memproduksi enzim yang terkait pada metabolisme folat (Hark & Morison 2003).
Defisiensi asam folat ditandai dengan menurunnya angka sintesis DNA dan aktivitas mitosis pada sel individual. Anemia megaloblastik merupakan tahap akhir dari defisiensi asam folat, dan kemungkinan ini tidak dapat terlihat hingga trimester ketiga (Mahan & Escott-Stump 2008).
Dampak dan Gejala
            Dampak dari NTD selain cacat pada formasi otak dan susunan syaraf tulang belakang adalah kematian. Kematian dapat terjadi setelah kelahiran bayi atau di luar kandungan ibu (Whitney & Rolfes).
            Gejala NTD sebelum kelahiran tidak diketahui secara jelas, namun gambar fetus dalam kandungan dapat dipantau melalui periksa kandungan selama masa kehamilan. Gejala pada ibu yang mengalami defisiensi folat adalah anemia akibat sel yang terlalu besar, tidak dapat mengangkut oksigen dengan efisien, keadaan mental linglung, mudah lelah dan sakit kepala (Whitney & Rolfes).
Diet dan Pencegahan
Kebutuhan asam folat selama masa kehamilan meningkat, untuk memenuhi pertumbuhan eritropoieis ibu, janin dan plasenta, serta yang paling penting adalah untuk pencegahan NTD. Banyak asam folat yang direkomendasikan (RDA) bagi ibu hamil adalah 600 µg, 200 µg lebih banyak daripada wanita yang tidak hamil (Mahan & Escott-Stump 2008).
Pencegahan satu-satunya cara supaya NTD tidak terjadi. Suplemen folat dikonsumsi satu bulan sebelum konsepsi dan selama trimester pertama kehamilan dapat mencegah NTD. Maka wanita usia subur (WUS) sebaiknya mengonsumsi 400 µg folat setiap harinya. Wanita yang sebelumnya memiliki bayi dengan NTD harus mengonsumsi sepuluh kali lebih banyak daripada wanita normal. Folat dosis tinggi dapat menjadi tameng pernicious anemia akibat defisiensi B12 (Whitney & Rolfes 2005).

Folat banyak ditemukan pada sayuran berdaun berwarna hijau gelap (bayam dan brokoli), kacang-kacang yang dikeringkan, buah-buah sitrus dan sereal berfortifikasi. Folat biasanya berada dalam bentuk terkonjugasi yaitu poliglutamat dalam diet. Folat juga banyak ditemukan dalam whole grains seperti oatmeal, roti whole-grain dan beras merah (Hark & Morison 2003). Folat juga banyak terdapat pada hati (Whitney & Rolfes).
Konsultasi
            Bayi seorang ibu mengalami NTD dengan bagian otaknya belum tertutup sempurna.
Pertanyaannya:
  1. Disebut penyakit apakah itu?
Tidak tertutupnya bagian otak termasuk neural tube defects yaitu anencephaly. Berasal dari an = tanpa, dan encephalus = otak.
  1. Mengapa itu bisa terjadi?
NTD terjadi karena defisiensi asam folat pada ibu. Biasanya terjadi karena kurangnya asupan asam folat dan sebagian kecil akibat kelainan absorbsi. Selain itu terdapat juga sebab lain seperti genetik dan lingkungan.
  1. Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian NTD pada kelahiran selanjutnya?
Ibu perlu mencukupi kebutuhan folat sebelum konsepsi dan selama kehamilan. Wanita yang sebelumnya memiliki bayi dengan NTD harus mengonsumsi sepuluh kali lebih banyak daripada wanita normal, yaitu sebesar 4 mg per hari.
  1. Dari mana saja pemenuhan asam folat dapat dipenuhi?
Suplemen asam folat, biasanya mengandung 800 µg folat, lebih mudah diabsorpsi tubuh (Whitney & Rolfes). Dengan demikian, suplementasi sangat dianjurkan sebagai cara pemenuhan asam folat. Makanan segar yang tinggi kandungan asam folat terdapat pada sayuran berdaun berwarna hijau gelap (bayam dan brokoli), kacang-kacang yang dikeringkan, hati, buah-buah sitrus dan sereal berfortifikasi.

Hark & Morison. 2003. Medical Nutrition and Disease. US: Blackwell Science Publisher.

Mahan & Escott-Stump. 2008. Krause’s Nutrition and Food Therapy. US: Elsevier Publisher.

Whitney & Rolfes. 2005. Understanding Nutrition. US: Wadswoth.
Contoh Menu yang Disarankan Selama Kehamilan (normal)
Mahan & Escott-Stump. 2008. Krause’s Nutrition and Food Therapy. US: Elsevier Publisher.

Sarapan:
Jus jeruk ½ gelas
Oatmeal ½ gelas
Roti whole-grain atau yang difortifikasi 1 buah
Selai kacang 2 sdt
Kopi yang tidak mengandung kafein atau teh

Cemilan Siang
Apel
Cereal gandum ¼ gelas
Susu nonfat atau rendah lemak ½ gelas

Makan Siang
Sandwich kalkun (1 kg) dengan roti gandum, tomat dan selada dan 1 sdt mayonnaise
Salad dengan sayuran hijau
Salad dressing 2 sdt
Susu non-fat atau rendah lemak 1 gelas

Cemilan Sore
Susu non-fat atau rendah lemak 1 gelas
Biskuit 4 buah

Makan Malam
Dada ayam panggang 1,5 kg
Kentang panggang dengan 2 sdt krim asam
Wortel dan kacang polong ½ gelas
Salad dengan sayuran hijau
Salad dressing 2 sdt

Cemilan malam
Yoghurt non-fat ½ gelas
Buah stroberi segar

1 comment:

  1. Waah...panjang banget ini postingannya. Sekedar saran, mungkin postingan ini bisa dibagi menjadi beberapa parts, supaya lebih mudah dibaca (oleh saya) :)

    tips menu diet-nya menarik...
    tapi agak susah diterapkan ya buat mahasiswa ... :p

    keep posting..

    regards,
    teguh cipta pramudia

    ReplyDelete