Saturday, October 30, 2010

TEMPE

diet yang sedang kami, saya dan bapak saya, kerjakan adalah diet tempe. tempe! wow, how fascinating is that ..:)

here is the story:
every morning, well at least 5 days a week, kita makan tempe mentah.i make my own holiday, because i want it to be routine, a serious one.jangan ekstrim, terus ga kuat cuma tahan berapa bulan aja.at least ive tried it, and i know the path to go back when im sick and need to get back to this diet again.
recipe-nya:

  • pertama, ulek bumbu. bawang, garam, dan cabe,sampai alus.
  • masukin deh tempenya (mentah), ulek bersama bumbu
voila! jadi deh,
enak ko, i like it. pake kentang rebus.sometimes me, kalo bapak daily, minum bekatul. jadi bekatul (rice bran, bagian yang warna merahnya dari beras) sekarang dijual dalam bentuk bubuk, praktis sekali seperti susu atau minuman lainnya (percayalah, saya tidak dibayar siapapun). it stinks, pahit.jadi kita minumnya dicampur havermout dan bisa ditambahkan madu.supaya rasa bekatulnya tidak terlalu dominan. bisa ditelan ko.

hm ..belum ada penjelasannya ya.efek dari 1 bulan ini saya makan tempe mentah every morning: kulit wajah menjadi lebih halus. ini serius. karena ternyata ....tempe (mentah of course) mengandung vitamin E yang tinggi. saya makan tempe goreng setiap hari, tapi ga ngaruh tuh? ya, sepertinya proses pemasakan (karena pemanasan) menghancurkan bakat-bakat yang dimiliki makanan-makanan tersebut. 
ternyata melalui penelitian-penelitian yang dilakukan, kandungan protein, vitamin B kompleks, vitamin E dan lain-lain pada tempe dan bekatul sangat tinggi, *ada peneliti yang membandingkannya dengan daging .try not to offense, but mengapa nama tempe kurang dikumandangkan, dibandingkan dengan produk-produk makanan yang lain? dapat juga adanya pengaruh industri disini. *figure out by yourself

bioavailabilitas
lalu, apakah berarti makanan kita sehari-hari kurang asupan vitaminnya,? lalu, apakah kalau saya mengonsumsi minuman yang difortifikasi vitamin dan mineral nilainya sama dengan tempe,? wah, jujur saya kurang tau kalau itu. ada yang namanya bioavailabilitas. in general, nilai atau kemampuan terserapnya zat gizi yang ada dalam makanan itu ke dalam tubuh kita.ibaratnya tempe.nah, saya kurang mengerti nih apakah produk yang difortifikasi nilai bioavailabilitasnya sama optimalnya dengan makanan yang memang dalam bentuk alaminya baik.but i can guarantee, no side effects for consuming those raw foods.

tapi apapun itu, kalau dikonsumsi berlebihan : menjadi TIDAK BAIK.dua kesimpulan yang diyakini benar:

  1. SEMUA YANG DIKONSUMSI BERLEBIHAN TIDAK BAIK
  2. MAKANLAH MAKANAN YANG BERAGAM
supaya tubuh tidak berlebihan akan suatu zat gizi (baik karena terlalu banyak asupannya), dan tidak defisiensi zat gizi lainnya.

terimakasih, semoga membantu Anda dalam menentukan pilihan makanan Anda.
terimakasih membaca sharing saya!

2 comments:

  1. wow... hey, nice share there.

    gw pribadi suka banget ama tempe. tapi digoreng, bahkan sering pake tepung. haha... well, agak ngga guna juga ya ternyata makan tempe banyak-banyak kalo diprosesnya kayak gitu :p

    ReplyDelete
  2. serius? kulit wajah jadi lebih halus? wah, berkorelasi positif ga ya sama gw kulit wajah menjadi lebih putih? hehe...

    tapi... is it healthy? mentah gitu?

    ReplyDelete